Friday, August 12, 2016

Candradimuka Guardiola Di Musim Pertama

Candradimuka Guardiola Di Musim Pertama - Dengan dua gelar Liga Champions & keseluruhan enam gelar liga yg direbut di Spanyol & Jerman, tidak salah apabila Pep Guardiola dinobatkan juga sebagai salah satu pelatih paling baik dalam satu dekade terakhir. 



Tetapi laki-laki 45 thn itu justru baru dapat berhadapan dgn candradimukanya terhadap masa ini. 

Guardiola pindah ke Liga Primer Inggris ketika kejuaraan tersebut berada terhadap titik zenit -- didukung hak siar paling atas di dunia yg bisa menciptakan club dgn status semenjana sanggup merekrut pemain-pemain mahal. Liga Inggris serta jadi kiblat hampir semua pemain di belahan bumi manapun. 

Belum lagi apabila berkata soal gelombang kehadiran pelatih-pelatih unggul dunia ke Inggris. Antonio Conte merupakan penakluk Serie-A bersama keseluruhan empat gelar Liga Italia, sementara Jose Mourinho sudah mengenal benar luar-dalam kejuaraan yg disebut-sebut yang merupakan terketat didunia tersebut. 

Nama-nama seperti Arsene Wenger (Arsenal), Ronald Koeman (Everton), Claudio Ranieri (Leicester City), Mauricio Pochettino (Tottenham Hotspur), Slaven Bilic (West Ham United), Juergen Klopp (Liverpool), Walter Mazzari (Watford), atau bahkan Aitor Karanka (Middlesbrough) pula punyai kesempatan agung mengirimkan kejutan demi kejutan buat sang pelatih berkepala tidak memiliki rambutitu seperti yang dikutip dari Agen Bola.

Kenyamanan yg dipunyai Guardiola semasa di Barcelona & Bayern Munich -- jadi pelatih club yg terlampau dominan-- terang dapat direduksi diwaktu dia berada di Inggris. 

Ini belum lagi berkata soal skuat. 

Saat mula-mula kali menangani Barcelona, dia mewarisi tim yg berisikan pemain-pemain yg dibentuk oleh satu filosofi sama di akademi La Masia seperti halnya Lionel Messi, Xavi Hernandez, Andres Iniesta, Gerard Pique, atau Sergio Busquets. 

Aspek sama serta berlangsung di Liga Jerman. 

Guardiola meraih tim yg menciptakan Munich bangkit mematahkan kejayaan Borussia Dortmund dibawah Juergen Klopp. Bahkan, delapan dari 11 pemain yg turun di final Liga Champions 2013 melawan Dortmund sampai diwaktu ini masihlah berada di kesebelasan tersebut. 

Guardiola benar-benar setelah itu datang & merombak gaya permainan ke-2 club tersebut. Tetapi fondasi tim sudah dibentuk oleh manajer diawal mulanya. 

Elemen inilah yg tak bakal dia dapatkan di Manchester. 

Skuat The Citizen yg beliau peroleh dari Manuel Pellegrini ialah skuat yg sudah menua & lemah, terutama di bidang tengah & belakang. 

Vincent Kompany yg jadi kapten sekaligus bek tengah andalan dalam sekian banyak th terakhir, waktu ini tidak mampu lagi diandalkan utk sepanjang masa mengingat usianya yg sudah mencapai 30 th& tidak jarang didera cedera. 

Duit £32 juta yg digelontorkan utk menggaet bek tengah Nicolas Otamendi terhadap bursa masa panas 2015, & £42 juta buat Eliaquim Mangala di bursa 2014, pula tidak kunjung menghasilkan hasil berupa pasangan palang pertahanan yg padu seperti yang dilangsir dari Prediksi Skor.

Factor sama berjalan di lini tengah. Yaya Toure yg disebut-sebut juga sebagai jantung tim dalam sekian banyak th terakhir, sudah kehilangan kecepatannya & terlampaui tidak jarang dilewati gelandang lawan yg menerobos ke lokasi pertahanan City. 

Guardiola mesti langsung menemukan jenderal yg dapat menukar pemain tim nasional Pantai Gading tersebut. 

Di sesi pramusim, Fernandinho jadi salah satu pemain yg paling langsung mendalami kemauan Guardiola dalam soal strategi. 

Tapi Fernandinho belum sempat berpasangan sama sekali bersama Ilkay Guendogan yg sekarang tetap menepi dikarenakan cedera, maka Guardiola pula belum mampu dikatakan menemukan racikan ygcocok utk lini tengahnya. 

Cita-cita paling besar Guardiola merupakan terhadap lini depan. Sergio Aguero, David Silva, Kevin De Bruyne yg sejak mulai padu terhadap masa dulu dapat terbantu oleh kedatangan pemain sayap baru, Nolito, yg ternama bersama kecepatan & kebolehan mengobrak-abrik lini pertahanan lawan. 

Masalah-masalah ini dipercaya sendiri oleh Guardiola. Beliau dengan cara terbuka mengemukakan bahwa perjalanannya di Manchester City dapat teramat berat. 

Tapi kalau sanggup dilewati dgn baik, persoalan-persoalan itu justru dapat jadi kawah candradimuka yg makin menegaskan statusnya juga sebagai pelatih paling baik didunia.
-Posted By-

No comments:

Post a Comment